FIRE HYDRANT SYSTEM

Fire hydrant adalah sebuah sistem pemadam kebakaran yang berfungsi sebagai terminal air yang akan memadamkan api jika terjadi kebakaran dengan skala besar. Alat pemadam api ini terdiri dari berbagai komponen yaitu reservoir, jaringan pipa hisap, fire pump, pipa distribusi dan komponen-komponen output.

Karena sistemnya yang berbasis air, maka dari itu air harus selalu tersedia. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk antisipasi, jika suatu saat terjadi kebakaran. Agar sumber air untuk memadamkan api selalu ada dan dapat memenuhi pasokan saat terjadi kebakaran secara maksimal.

Cara kerja sistem ini tidak lain adalah bergantung pada media air dan sistem jaringannya yang didukung oleh komponen-komponen yang baik. Maka dari itu keseluruh komponen harus dipastikan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan perannya masing-masing.

Sebuah sistem hydrant harus memiliki tandon air (reservoir) yang merupakan tempat penyimpanan pasokan air yang dapat memadamkan api selama 30 menit. Air dari reservoir ini nantinya akan dialirkan menuju jaringan output, yakni hydrant pillar.

Hydrant barrel kering memiliki katup penutup yang terletak di bagian bawah permukaan tanah. Jadi, ketika sudah tidak digunakan, air yang berada di dalam hydrant harus dikuras atau dipompa sampai didalamnya tidak berisikan air.

Hal tersebut ditujukan agar tidak ada air yang membeku pada saat cuaca dingin. Namun, jenis hydrant ini hanya digunakan negara-negara yang memiliki 4 musim, karena untuk menghindari pembekuan di saluran perpipaan.

Hydrant barrel basah ini memiliki katup penutup di atas permukaan tanah. Katup tidak akan menahan air di dalam barrel saat hydrant tidak digunakan. Jadi, ini merupakan suatu keunggulan jika dibandingkan dengan barrel kering.

Selain mudah dalam pengoperasian karena berada di atas tanah, Anda juga akan lebih mudah dalam melakukan perawatan hydrant barrel basah ini.

Perlu digarisbawahi, bagian tumit hydrant barrel basah ini mudah membeku. Maka dari itu, disarankan untuk memasang hydrant barrel basah ini di daerah dengan iklim hangat.

KOMPONEN-KOMPONEN PADA FIRE HYDRANT SYSTEM

Fire hydrant merupakan sistem pemadam kebakaran yang menggunakan media berupa air. Oleh karena itu, instalasi hydrant dilengkapi dengan water reservoir sebagai tempat penampungan pasokan air untuk sistem hydrant. Tandon air ini dirancang agar dapat memasok air untuk proses pemadaman api minimal selama 30 menit.

Instalasi fire hydrant juga dilengkapi dengan ruang pompa. Pump room merupakan ruangan yang berisi komponen, seperti :

  1. Header Pipe
  2. Panel Control
  3. Rangkaian Suction
  4. Pressure Tank
  5. Fire Hydrant Pump
  6. Panel Induk

Kemudian untuk pompa hydrant sendiri terdiri dari tiga jenis, yaitu:

  1. Electric Pump; Jenis pompa hydrant ini berperan sebagai pompa utama yang fungsinya untuk mendistribusikan media air dari water reservoir menuju ke jaringan hydrant. Pompa ini bekerja dengan mengandalkan tenaga listrik.
  2. Diesel Pump; Sama seperti electric pump, diesel pump sebagai pompa sekunder juga bertugas untuk mendistribusikan air ke jaringan output hydrant. Namun, pompa ini bekerja untuk menggantikan tugas electric pump apabila tidak dapat digunakan akibat terjadinya masalah pada instalasi listrik.
  3. Jockey Pump; Bila electric dan diesel pump berfungsi mendistribusikan air dari reservoir menuju jaringan hydrant, maka jockey pump bertujuan untuk mengatur stabilitas tekanan air yang dikeluarkan. Hal tersebut betujuan agar tekanan air tidak akan merusak jaringan hydrant dan dapat menyesuaikan tekanan air dengan tekanan yang diperlukan pada saat memadamkan kebakaran.

Jaringan perpipaan hydrant merupakan sejumlah perlengkapan pipa yang memiliki beragam diameter. Sistem jaringan pipa inilah yang berfungsi untuk mengalirkan media air dari water reservoir menuju ke jaringan output, seperti hydrant pillar.

Fire hydrant system memiliki sistem output yang menjadi tempat keluarnya media air yang mengalir dari jaringan perpipaan hydrant. Sistem output hydrant berupa hydrant pillar dan hydrant valve yang nantinya disambungkan dengan fire hose agar dapat menyalurkan air ke titik kebakaran.

  1. Hydrant Pillar ; Fungsi utama hydrant pillar adalah sebagai tempat untuk menempatkan fire hydrant dan memastikan bahwa fire hydrant dapat diakses dan digunakan dengan mudah oleh petugas pemadam kebakaran.

Hydrant Pillar memiliki 2 jenis output, yaitu:
A. Hydrant Pillar Two Ways
B. Hydrant Pillar One Ways

  1. Hydrant Box ; Kotak atau kabinet yang berfungsi untuk menyimpan dan melindungi fire hydrant ini biasanya terletak di lingkungan publik atau terbuka untuk digunakan oleh petugas pemadam kebakaran. Hydrant box juga dapat dilengkapi dengan sejumlah alat bantu seperti pemadam api, pompa, dan selang untuk memastikan petugas pemadam kebakaran memiliki peralatan yang dibutuhkan untuk memadamkan kebakaran.

Hydrant Box memiliki 5 Jenis Hydrant Box antara lain:

A. Hydrant Box Type A1
B. Hydrant Box Type A2
C. Hydrant Box Type B
D. Hydrant Box Type C with Glass Door + Lock
E. Hydrant Box Type C

 

Kinerja fire hydrant juga didukung oleh berbagai macam aksesoris hydrant, seperti:

  1. Fire Hose ; Fire hose adalah selang yang digunakan dalam sistem pemadam kebakaran untuk mengalirkan air dari sumber air ke lokasi kebakaran. Fungsi utama fire hose adalah sebagai alat untuk memindahkan air dari fire hydrant atau sumber air lain ke lokasi kebakaran. Fire hose terbuat dari material karet yang kuat dan tahan lama, mampu menahan tekanan hingga 16 bar pada suhu tinggi +70°C.
  2. Landing Valve ; Landing Valve / Hydrant valve membuka dan menutup aliran air dari fire hydrant ke nozzle atau selang pemadam kebakaran. Hydrant valve memastikan air tersedia saat dibutuhkan dan memastikan air hanya mengalir saat dibuka. Hydrant valve biasanya dikendalikan oleh petugas pemadam kebakaran yang menggunakan alat khusus, seperti kunci hydrant, untuk membuka valve dan memulai aliran air.
  3. Hose Rack ; Fungsi dari hose rack adalah sebagai tempat untuk menyimpan dan menyusun selang pemadam kebakaran. Hose rack biasanya terletak di dekat fire hydrant atau di area pemadam kebakaran lainnya, seperti pemadam kebakaran pada gedung atau kantor. Hose rack juga memastikan selang tetap terlindung dari kerusakan dan mempertahankan kondisi selang sehingga siap digunakan saat dibutuhkan.
  4. Fire Nozzle ; Fungsi dari hose nozzle adalah untuk mengendalikan dan memfokuskan aliran air dari fire hydrant ke lokasi kebakaran. Nozzle memiliki lubang melalui mana air diteruskan dan memungkinkan petugas pemadam kebakaran untuk memfokuskan aliran air pada area yang membutuhkan.

Aksesoris tersebutlah yang akan mendukung bekerja hydrant pillar untuk mengalirkan air menuju lokasi kebakaran. Kemudian aksesoris hydrant tersebut disimpan dalam hydrant box agar lebih rapi dan selalu dalam kondisi yang siap digunakan.

Siamese fire department connection/siamese connection atau splitter dalam system instalasi fire hydrant adalah sebuah fitting pipa yang memungkinkan dua atau lebih selang fire hose terhubung ke satu pipa tegak di tempat yang sama.

Peletakan siamese connection berada di luar gedung, pabrik, pusat pertokoan, rumah sakit, Gudang dan sebagainya.

Fungsi dari alat ini adalah untuk menyuplai air dari mobil pemadam kebakaran ke hydrant jika sewaktu-waktu air dalam tandon penampungan habis atau kerja pompa pada system instalasi fire hydrant tidak optimal. Untuk selanjutnya air tersebut dapat dipancarkan untuk menanggulangi kebakaran melalui system sprinkler yang dipasang atau melalui box hydrant indoor yang ada di dalam gedung.

Jumlah siamese connection yang dipasang, disesuaikan dengan kebutuhan serta luas gedung tersebut. Sehingga pemasangan dan penentuan dimensi siamese connection tergantung pada luas gedung serta jarak siamese connection tersebut.

Tidak seperti komponen dalam system instalasi fire hydrant lainnya, siamese connection ini tidak diatur dalam standar yang baku; seperti dalam SNI 03-1745-2000 tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan slang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung, SNI 03-6570-2001  tentang instalasi pompa yang dipasang tetap untuk proteksi kebakaran, atau badan standarisasi internasional seperti NFPA 14 tentang standar untuk instalasi pipa tegak dan system selang.

Cara penggunaan fire hydrant yang tepat sangat penting untuk mempercepat proses pemadaman kebakaran. Pada proses pemadaman kebakaran, ada beberapa orang yang terlibat sebagai tim fire brigade dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

  1. Commando ; Bertugas memberikan komando untuk seluruh anggota tim.
  2. Nozzleman ; Bertugas mengarahkan nozzle hydrant ke titik api dan berada di bagian terdepan untuk memadamkan kebakaran.
  3. Pumpman ; Bertugas sebagai operator pompa di ruang pompa hydrant untuk mempersiapkan dan melakukan tindakan yang diperlukan terhadap pompa.
  4. Hoseman ; Bertugas menyiapkan serta menggulung fire hose atau selang pemadam kebakaran.
  5. Valveman ; Bertugas membuka bagian air yang berada di bagian hydrant pillar yang akan digunakan.
  6. Support ; Bertugas membersihkan akses masuk petugas bangunan / petugas pemadam kebakaran saat terjadinya kebakaran agar akses tersebut dapat digunakan oleh petugas dalam mengoptimalkan proses pemadaman kebakaran.
error: Content is protected !!
× Bebas untuk KONSULTASI GRATIS.